Definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut beberapa
sumber :
“Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan
sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data
menjadi informasi.” (Fauziah Fauzian, Accounting Information System P.2 :2000)
“Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen
organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan
kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur) dan
pihak-pihak dalam (terutama managemen).” (Steven A. Moscove, accounting
Information System P.6 :1981)
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di
mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para
pengguna. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem
informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi.
Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili
oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah
karena adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang
menarik dalam evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan
segera digantikan oleh teknik yang lebih baru. Jadi, pada suatu waktu, terdapat
berbagai generasi sistem di berbagai perusahaan yang berbeda, bahkan bisa
sama-sama ada dalam sebuah perusahaan. Akuntan yang modern perlu membiasakan
diri dengan berbagai fitur operasional semua pendekatan SIA yang mungkin akan
dihadapinya. Didalam SIA model
sistem informasi terdapat lima model yakni :
1. Model proses
manual
2. Model sistem file datar
3. Model sistem basis data
4. Model sistem REA
5. Model sistem ERP
MODEL PROSES MANUAL
Model proses manual adalah bentuk sistem akuntansi
yang paling tua dan paling tradisional. Sistem manual terdiri dari berbagai
kegiatan ,sumber daya dan personal fisik yang merupakan ciri banyak
proses bisnis. Ini meliputi berbagai pekerjaan seperti pencatatan
pesanan, pengadaan bahan baku, produksi barang untuk dijual, pengiriman barang
ke pelanggan, serta penempatan pesanan ke pemasok.
Tetapi ada baiknya mempelajari proses manual sebelum
belajar menguasai sistem berbasis komputer. Pertama, mempelajari sistem manual
membantu pembentukan hubungan yang penting antara mata kuliah SIA dengan
mata kuliah akuntansi lainnya. Mata kuliah SIA sering kali merupakan
salah satu mata kuliah akuntansi yang memungkinkan mahasiswa melihat asal data,
cara pengumpulannya dan bagaimana serta dimana informasi digunakan untuk
mendukung operasi harian. Dengan mempelajari arus informasi, berbagai
pekerjaan utama serta penggunaan catatan akuntansi tradisional
dalam pemprosesan akuntansi, fokus mahasiswa dibentuk menjadi perspektif
proses bisnis.
Kedua, logika proses bisnis lebih mudah dipahami jika
tidak tersembunyi dibalik teknologi informasi yang dibutuhkan untuk memicu dan
mendukung berbagai kegiatan seperti penjualan, pengadaan, serta pengiriman
adalah penting dan terpisah dari teknologi yang mendasari sistem informasi.
Contohnya pemberitahuan pengiriman yang mengimformasikan proses penagihan
untuk suatu produk yang dikirimkan, melayani tujuan ini meskipun
diproduksi atau diproses secara manual atau elektronik. Setelah mahasiswa
mempelajari pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, mereka akan lebih
mempelari berbagai cara yang berbeda dan lebih baik untuk melakukan
berbagai pekerjaan ini melelui teknologi Terakhir, prosedur manual
menfasilitasi pemahaman mengenai aktivitas pengendalian internal, termasuk
pemisahan fungsi, supervisi, verifikasi indenpenden, jejak audit, serta
pengendalian akses. Oleh karena sifat manusia terdapat dalam inti berbagai isu
pengendalian internal, maka arti penting dari aspek sistem informasi jangan
sampai terlupakan.
MODEL SISTEM FILE DATAR
Pendekatan file datar seringkali dihubungkan dengan
sistem warisan (legacy system). Sistem ini berupa sistem mainframe besar yang
diimplementasikan paada akhir tahun 1960 hingga 1980-an. Kini berbagai
perusahaan masih menggunakan secara luas sistem ini. Akan tetapi, akhirnya
sistem tersebut akan digantikan dengan sistem manajemen data basis modern,
tetapi sementara para akuntan harus tetap bekerja dengan teknologi sistem
warisan.
Model file datar (file flat model) menjelaskan sebuah
lingkungan dengan file data yang tidak saling berhubungan dengan file lainnya.
Para pengguna akhir dalam lingkungan ini memiliki sendiri file datanya
sebagai ganti berbagi dengan para pengguna lainnya. Jadi, pemprosesan data
dilakukan oleh aplikasi yang berdiri sendiri dan bukan melalui sistem
terintegrasi.
Ketika banyak pengguna membutuhkan data yang sama
untuk berbagai tujuan yang berbeda, mereka harus mendapatkan rangkaian
data yang terpisah untuk dibentuk sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Figur
1 menggambarkan bagaimana data penjualan ke pelanggan dapat disajikan ke
tiga pengguna yang berbeda pada perusahaan ritel barang-barang yang tahan
lama (durable goods). Fungsi akuntan membutuhkan data penjualan ke pelanggan
yang diatur berdasarkan nomor rekeningnya dan dibentuk untuk menunjukkan saldo
yang belum dibayar. Ini digunakan untuk penagihan ke pelanggan, penelusuran
piutang usaha, serta pembuatan laporan keuangan. Fungsi pemasaran membutuhakan
data sejarah penjualan ke pelanggan yang diatur berdasarkan
demografinya. Fungsi ini menggunakan data tersebut untuk menargetkan promosi
produk baru dan untuk menjual upgrade produk. Kelompok perbaikan
produk membutuhkan data penjualan ke pelanggan yang diatur berdasarkan
produk dan dibentuk untuk tanggal perbaikan yang dijadwalkan.
Informasi semacam itu digunakan untuk membuat kontrak purnajual dengan
pelanggan untuk menjadwalkan pemeliharaan, pencegahan, serta untuk menawarkan
penjualan perjanjian perbaikan.
MODEL SISTEM BASIS DATA
Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang
berkaitan dengan file datar dengan mengimplementasikan model basis data
(database model) untuk manajemen data. Figur 2 menggambarkan bagaimana
pendapatan ini memusatkan data perusahaan ke dalam satu basis data
bersama yang dibagi bersama dengan semua pengguna. Jika data perusahaan
berada dalam lokasi terpusat, semua pengguna memiliki akses ke data yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan masing-masing. Akses ke sumber daya data
dikendalikan melalui system manajemen basis data (database management
system-DBMS). DBMS adalah peranti lunak system khusus yang di program
untuk mengetahui elemen data mana yang penggunanya memiliki hak untuk
mengaksesnya. Program dari pengguna akan mengirim permintaan data ke DBMS, yang
akan menvalidasi serta mengotorisasi akses ke basis data berdasarkan tingkat
otoritas pengguna. Jika pengguna meminta data yang tidak sesuai dengan hak
aksesnya, permintaan itu akan ditolak. Jelas bahwa prosedur perusahaan untuk
memberikan otoritas ke para pengguna adalah masalah pengendalian yang penting
untuk dipertimbangankan oleh auditor.
Perbedaan yang paling utama antara model basis data
dengan model file datar adalah pengumpulan data ke dalam sebuah basis data
bersama yang digunakan oleh semua pengguna di perusahaan. Dengan akses ke
domain penuh entitas data, berbagai perubahan dalam kebutuhan informasi
pengguna dapat dipuaskan tanpa harus mendapatkan rangkaian data khusus
tambahan. Para pengguna hanya dibatasi oleh keterbatasan data yang tersedia
untuk entitas tersebut serta legitimasi kebutuhannya, untuk
mengakses data tersebut. Dengan berbagi data, berbagai masalah tradisional
berikut ini yang berkaitan dengan pendekatan file datar mungkin dapat diatasi.
Eliminasi Redundansi Data
Tiap elemen data hanya disimpan sekali, hingga meniadakan redundansi data
serta mengurangi biaya pengumpulan dan penyimpanannya.
Pembaruan Tunggal
Oleh karena tiap elemen data hanya ada di satu tempat, maka elemen tersebut
hanya membutuhkan prosedur pembaruan tunggal. Hal ini mengurangi waktu dan
biaya untuk menjaga basis data tetap baru.
Nilai Terkini
Satu perubahan pada suatu atribut basis data secara otomatis disediakan
bagi semua pengguna atribut tersebut.
File datar dan system basis data awal disebut sebagai
system tradisional (traditional system). Dalam konteks ini, istilah
“tradisional” berarti bahwa aplikasi system informasi peusahaan (berbagai
programnya) berfungsi secara indenpenden dari satu sama lain, bukan
terintegrasi menjadi suatu kesatuan, system manajemen basis data awal didesain
untuk berantar muka secara langsung dengan berbagai program file datar yang
ada.
MODEL SISTEM REA
REA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan
resources (sumber daya), events (kegiatan), dan agents (pelaku) perusahaan yang
sangat penting, dan hubungan diantaranya. Dari tempat penyimpanan ini, tampilan
pengguna dapat dibentuk untuk memenuhi kebutuhan semua pengguna dalam
perusahaan. Ketersediaan beberapa tampilan memungkinkan penggunaan data
transaksi secara fleksibel dan memungkinkan pengembangan system informasi
akuntansi yang mendorong, dan bukan menghambat, integrasi.
Model REA diusulkan pada tahun 1982 sebagai model
teoritis untuk akuntansi. Kemajuan dalam teknologi basis data telah berfokus
pada ketertarikan yang baru pada REA sebagai alternatif praktis
untuk kerangka kerja akuntansi yang klasik. Berbagai elemen utama dari model
REA diringkas sebagai berikut ini:
Sumber Daya
Sumber daya (resource) ekonomi adalah berbagai aktiva perusahaan. Sumber
daya ini didefinisikan sebagai berbagai objek yang tidak mudah didapat serta
dibawah kendali perusahaan. Definisi ini berbeda dari model tradisional karena
tidak memasukkan piutang usaha. Piutang usaha adalah catatan lama yang hanya
menyimpan dan mentransmisikan data. Karena piutang usaha bukan merupakan elemen
dasar dari system tersebut, maka tidak perlu dimasukkan dalam basis data.
Sebagai gantinya, piutang usaha diturunkan dari selisih antara penjualan ke
pelanggan dengan kas yang diterima dari pembayaran penjualan.
Kegiatan
Kegiatan (event) ekonomi adalah fenomena yang mempengaruhi berbagai
perubahan dalam sumber daya. Fenemona ini dapat berasal dari berbagai aktivitas
seperti produksi, perdagangan, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan bernilai
ekonomi adalah elemen informasi yang sangat penting dalam system akuntansi
serta harus ditangkap dalam bentuk yang sangat terperinci untuk menyediakan
basis data yang lengkap.
Pelaku
Pelaku (agent) ekonomi adalah orang-orang dan departemen yang
berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi. Pihak-pihak tersebut adalah pihak dalam
dan luar perusahaan dengan kemampuan untuk memilih sendiri menggunakan atau
membuang sumber daya yang bernilai ekonomi. Contoh pelaku adalah staf
administrasi bagian penjualan, tenaga kerja bagian produksi, staf administrasi
bagian pengiriman, serta para pemasok.
Model REA mensyaratkan agar fenomena akuntansi
dikarakterisasikan dalam cara yang konsisten dengan pengembangan berbagai
tampilan untuk beberapa pengguna. Data bisnis jangan diformat terlebih dahulu
atau dibatasi secara buatan dan harus mencerminkan semua aspek yang relevan
dari kegiatan ekonomi yang mendasarinya. Jadi, prosedur dan basis data REA
distrukturisasi di sekitar kegiatan, bukan pada catatan akuntansi seperti
jurnal, buku besar, daftar akun, dan pembukuan berpasangan (double-entry
accounting).
MODEL SISTEM ERP
Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise
resource planning-ERP) adalah model sistem informasi yang memungkinkan
perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis
utamanya. ERP menembus berbagai hambatan fungsional tradisional dengan
menfasilitasi adanya data bersama di antara semua pengguna di perusahaan.
Implementasi sistem ERP dapat berupa pengambilalihan besar-besaran, hingga
dapat memakan waktu beberapa tahun, karena komplesitas dan ukurannya, sedikit
perusahaan yang bersedia untuk dapat menyediakan sumber daya keuangan serta
fisik dan menanggung resiko untuk mengembangkan sistem ERP secara
internal.
Salah satu masalah dengan model yang distandardisasi
adalah model tersebut tidak selalu memenuhi kebutuhan perusahaan yang
sebenarnya. Contohnya, sebuah produsen tekstil di India yang
mengimplementasikan peranti lunak ERP hanya mendapati modifikasi
yang luas, tidak terduga, dan mahal yang harus dilakukan pada sistem
tersebut. ERP tidak akan memungkinkan pengguna untuk memberikan dua harga pada
gulungan kain yang sama. Produsen tersebut menetapkan suatu harga untuk
komsumsi kosmetik, tetapi menetapkan harga lain (empat kali lebih tinggi) untuk
produk yang diekspor. Akan tetapi sistem ERP tidak memberikan cara untuk
menetapkan dua harga untuk barang yang sama dengan tetap mempertahankan
perhitungan persediaan yang akurat.
Perusahaan yang dapat mengimplementasikan ERP
dengan baik harus memodifikasi proses bisnisnya agar sesuai dengan ERP,
memodifikasi ERP agar sesuai dengan bisnisnya, atau biasanya memodifikasi
keduanya. Seringkali, aplikasi peranti lunak tradisional, perlu dihubungkan ke
ERP untuk menangani berbagai fungsi bisnis yang unik, terutama pada
pekerjaan yang berkaitan erat dengan industri. Aplikasi-aplikasi ini, yang
seringkali disebut sebagai bolt-on, tidak selalu didesain untuk
berkomunikasi dengan peranti lunak ERP. Proses untuk menyelaraskan seluruh
sistem dapat menjadi cukup rumit dan kadang gagal, hingga menghasilkan kerugian
besar bagi perusahaan. Paket peranti lunak ERP sangatlah mahal, tetapi
penghematan dari segi efisien akan sangat signifikan. Pihak manajemen
perusahaan harus sangat berhati-hati dalam memutuskan ERP mana, jika ada, yang
terbaik untuk perusahaan.
1 komentar:
Model Sistem Informasi Akuntansi >>>>> Download Now
>>>>> Download Full
Model Sistem Informasi Akuntansi >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Model Sistem Informasi Akuntansi >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK
Posting Komentar