Komunikasi menjadi hal yang penting dalam kehidupan ini. Tanpa komunikasi takkan bisa kita bersosial dengan orang lain. Banyak cara yang dapat kita gunakan untuk berkomunikasi. Apalagi saat ini,semakin canggih berkomunikasi yang didukung dengan kemajuan teknologi. Saat berkomunikasi kita memerlukan yang namanyabahasa. Dengan bahasa itulah kita mampu menyampaikan segala hal yang ada difikiran kita kepada orang lain. Memang diIndonesia ini banyak ragam bahasa yang dipakai. Berasal dari berbagai daerah dan berbagai macam suku pula. Disetiap daerah pula bahasa yang digunakan juga berbeda. Keanekaragaman bahasa tersebut haruslah tetap dikembangkan. Namun perkembangan tersebut tanpa melalaikan bahasa nasional kita,yakni bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang baku yang mempunyai kaidah-kaidah disetiap penulisan maupun pengucapannya. Bahasa Indonesia ini bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang,meskipun mereka berasal dari daerah yang berbeda. Contohnya: Saat kita (orang jawa) bertemu dengan orang dari suku lain, misalnya saja orang batak, mungkin saat bertemu kita akan kesulitan dalam berkomunikasi. Pastinya dengan memilih berkomunikasi dengan bahasa Indonesia itu akan mempermudah. Itulah pentingnya jika mampu menggunakan bahasa indonesia dengan baik. Namun,di zaman sekarang ini apakah pengunaan bahasa Indonesia semakin baik ?.
Apalagi dizaman sekarang ini didukung teknologi yang semakin canggih. Dahulu saja tidak ada Telephone Seluler (Handphone) atau adapun jarang yang memiliki. Tapi,disaat sekarang ini ank SD pun sudah mengenal bahkan mempunyai Telephone Seluler (Handphone). Tak lain lagi saat ini ada juga situs-situs jejaring sosial diInternet. Yang semuanya adalah fasilitas untuk Chatting (Ngobrol Online). Seperti: BBM,e-Buddy,Yahoo Messanger, dan yang saat ini lagi naik daun seperti Facebook (FB) dan Twitter. Subhanallah semakin canggih saja…!!
Lalu,bagaimanakah dengan bahasa yang mereka-mereka gunakan untuk berkomunikasi dengan kecanggihan seperti itu?. Saat ini saja ketika ingin berkomunikasi dengan pesan singkat Short Message Service (SMS)diHandphone, pasti kita sering menjumpai penggunaan bahasa-bahasa yang tidak baku. Seperti “Kamu jadi ikut gkk ?? . Dalam pelajaran bahasa indonesia bukankah itu penulisan yang tidak baku. Adapula saat SMS kita jumpai penulisan huruf yang diganti dengan angka. Huruf “A” diganti dengan angka “4”, huruf “I” diganti dengan angka “1”, Huruf “S” diganti dengan angka “5”,dsb. Contohnya, “K4mu l491 d1mn4 ?”. Sepertinya aneh, tapi inilah perkembangan yang terjadi. Mungkin di Facebook atau Twitter kurang lebih juga berkembang seperti ini, tapi bisa jadi lebih canggih.Karena Facebook dan Twitter kapasitas bersosialnya lebih luas. Kemungkinan berkembangnya bahasa semakin tinggi. Saat ini saja saat kita baca Status atau Komentar-komentar di FB or Twitter,banyak kata-kata yang tidak lazim.
Seperti :“Mu’uph,kamuh,tyuss,bray,cuy,ama-ama,ciuss,xorry,doLoe,CebeNtAr,SenDiRi ajhhA,bo’Ong,yaNk mN4, aPhA C!hh,beCok,dsb.”.
Sekarang ini dikenal dengan bahasa “Alay”. Bahasa “Alay” lebih dikenal dengan bahasa Anak Layangan atau bahasa Anak Lebay, bahasa yang tidak tersusun dengan sesuai. Jika bahasa didunia maya yang digunakan seperti ini kemungkinan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh para remaja sekarang juga tidak jauh berbeda dengan di FB or Twitter. Mungkin dampak positif yang mereka dapat,menjadi hal yang menyenangkan mereka dapat kreatif dan inovatif mengotak-atik abjad. Menjadi sebuah trend tersendiri. Namun dampak negatif yang didapat adalah mereka tak lagi menghiraukan kaidah-kaidah bahasa yang ada. Tak ada gunanya pelajaran bahasa indonesia yang diajarkan sejak kita sekolah di Taman Kanak-Kanak. Bisa juga bahasa “Alay” mempersulit komunikasi dengan orang yang tak mengerti perkembangan seperti sekarang ini. Bahasa “Alay” juga menimbulkan kesan kurang baik jika dikaitkan dengan kesopanan berbicara dengan orang lain. Bahasa “Alay” juga tak cocok jika anak-anak yang masih kecil mengenalnya. Sebagai pemuda penerus bangsa jika perkembangan seperti ini apa bisa merubah keadaan menjadi yang lebih baik. Bisa jadi bahasa Indonesia tak lagi perlu ejaan. Bisa-bisa akan merusak bahasa Nasional kita sendiri. Jika sudah rusak dimana letak citra negara kita dilahirkan ini. Sungguh perkembangan yang tidak baik bagi anak cucu kita kelak.
Jika ada usaha untuk mencegah perkembangan seperti ini tak ada kata terlambat. Setidaknya dengan mengurangi berkomunikasi dengan bahasa-bahasa yang tidak seharusnya. Berkomunikasilah dengan bahasa-bahasa yang baku atau yang dipandang baik. Terapkan berbahasa yang baik sesuai dengan yang telah diajarkan. Sebagai anak bangsa berbanggalah dengan perubahan-perubahan yang datang dari diri kita sendiri, jangan bangga dengan perubahan yang dibawa oleh orang lain. Tak tentu juga dampak yang didapat semuanya baik. Siapa lagi yang membanggakan bahasa Indonesia jika bukan kita sendiri sebagai warga negaranya. Untuk itu mri bersama lindungi dan pertahankan apa yang rlah negara kita miliki. “Bangsa Indonesia berbahasa satu, bahasa Indonesia”. Pemuda,, ingatlah …!!!
0 komentar:
Posting Komentar